Fakta yg terjadi dilapangan :
- Bonek berusaha dgn baik mengakhiri konflik dgn La mania melalui perjanjian damai yg sudah disepakati bersama.
- Berita perdamaian BONEK - la mania menyebar luas di kalangan BONEK, sehingga sebagian besar berangkat ke Bojonegoro secara terbuka dan terang-terangan bahkan naik di atap kereta secara terbuka. Sebagai informasi selama ini setiap tandang melewati Lamongan, BONEK selalu bergerak secara GERILYA untuk mengelabui warga di sepanjang jalan KA di lamongan, sehingga jumlah korban menjadi minimal.
- La mania melanggar perjanjian yg seharusnya bersedia mengawal bonek hingga ke perbatasan lamongan-bojonegoro. Namun kenyataan mereka melempari kereta yg ditumpangi bonek dengan batu sepanjang sukodadi hingga stasiun babat. Sungguh ironis krn berbanding terbalik.
- Pada hari H polres lamongan tidak melakukan penjagaan dan himbauan kepada warga sekitar rel utk tidak berbuat anarkis. Malah membiarkan saja seakan-akan memang disengaja agar jatuh korban jiwa dari Bonek.
- Warga lamongan disekitar rel kereta api terlihat berjaga-jaga mempersiapkan penyerangan yg sangat terencana. Kereta yg ditumpangi bonek lewat jum at dini hari. logikanya apakah saat itu bom molotof, kembang api dan bekas botol kaca bisa tersedia dengan cepat (kecuali batu yg bisa diambil kapanpun disekitar rel)
- Persiapan penyerangan SANGAT TERENCANA. Dilihat dari saksi dan korban yg berada di TKP. Penyerangan dibagi melalui beberapa titik sepanjang perlintasan kereta api di wilayah sukodadi sampai babat. La mania sudah bergerombol disamping kanan dan kiri rel dgn benda2 sbb :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar